Senin, 18 November 2013

Materi - 7 ( Layer Data Link )


TOKEN RING


         Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

               Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.

                 Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi.

                  Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth. Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, Switched Token Ring, dan Standar 100VG-AnyLAN penjelasan sebagai berikut :

-         Token Ring Full Duplex
         Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer.
-         Switched Token Ring
       Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak             dalam devais LAN tunggal).
-        Standar 100VG-AnyLAN
       Standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan        100 Mbps.


                   Panjang lingkaran token tidak boleh lebih dari 121.2 meter (tidak termasuk panjang lobe). Lobe adalah kabel untuk menghubungkan komputer ke port MSAU dengan UTP maksimum 45.5 meter.





·         CSMA/CD dan CSMA/CA  


            Metode akses Carrier-Sense Multiple Access/Collision Avoidance atau yang disingkat (CSMA/CA) mempunyai beberapa kesamaan karakteristik dengan CSMA/CD(Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection). Perbedaannya terletak pada tiga komponen terakhir. CSMA/CD mendeteksi data yang bertabrakan, sedangkan metode CSMA/CA berusaha untuk menghindari tubrukan data tersebut. Walaupun secara teori itu bagus, metode yang menggunakan CSMA/CD menyebabkan beberapa permasalahan, ini merupakan salah satu mengapa metode akses CSMA/CA lebih populer daripada CSMA/CD.

Metoda akses : CSMA/CD


          Metoda akses yang digunakan ethernet dalam LAN disebut carrier sense multiple access with collision detection disingkat CSMA/CD. Maksudnya, sebelum komputer/device mengirim data, komputer tersebut “menyimak/mendengar” dulu media yang akan dilalui sebagai pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika tidak ada maka komputer/device akan mengirimkan data nya. Terkadang akan terjadi dua atau lebih komputer yang mengirimkan data secara bersamaan dan itu akan mengakibatkan collision (tabrakan). 

        Bila collisionterjadi maka seluruh komputer yang ada akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka komputer pengirim akan mengerim kembali data yang hancur akibat tabrakan tersebut.

Metode Akses : CSMA/CA

        Di suatu jaringan yang menggunakan metode akses CSMA/CA, ketika komputer mempunyai data untuk ditransmisikan, NICnya terlebih dahulu mengecek kabel apakah sudah ada data yang siap di kabel. Sejauh ini, proses ini ada juga di CSMA/CD.

           Namun, jika NIC meresakan bahwa kabel tidak digunakan, NIC tidak akan mengirim paket datanya. Dia akan mengirimkan sinyal yang menandakan bahwa NIC mungkin mentransmisikan data luar menuju kabel.

Kelebihan CSMA/CA
Kelemahan CSMA/CA
Efektif : Menghindari data yang bertubrukan
Relativ Lambat : Sinyal penanda harus dikirim setiap waktu ketika komputer ingin mentransmisikan penyebab
Handal : Sinyal yang dikirim ketika kabel benar-benar bersih dari aliran data sehingga data akan disampaikan dengan aman sampai tujuan.
Tidak cocok untuk jaringan besar/aktif.
Terbatas : memiliki keterbatasan jarak yang sama dengan CSMA / CD karena harusmendengarkan dari sinyal.




 Media Access Control (MAC)


Berfungsi membuat frame dari byte 1 dan yang diterima oleh lapisan physical, serta memberikan hardware address ke suatu interface

    6 heksadesimal untuk kode untuk pabrik
    6 heksa desimal untuk nomor serial unik untuk host

Contoh: MAC address 00660B06A8F3E dimana 0060B0 adalah kode pabrik, sedangkan 6A8f3E adalah nomor serial untuk host.



·         Sub-layer Logical Link Control (LLC)


Sublayer Logical Link Control (LLC) adalah sublayer Data Link kedua. Ia meliputi rule2 (aturan2) yang mengendalikan bagaimana beberapa piranti dan protocol berbagi satu link tunggal dalam suatu jaringan. Sublayer LLC menjalankan tugas-2 berikut:

1. Deteksi Error, saat frame dan bits ditransmisikan melalui jaringan, error bisa saja terjadi. Error komunikasi     bisa masuk dalam salah satu dari dua category berikut:
      a. Paket yang diharapkan tidak juga nyampai.
      b. Paket diterima, akan tetapi berisi data yang corrupt (rusak atau cacat)

Paket-2 yang hilang bisa diidentifikasi melalui nomor urut, dan koreksi dilakukan terkait dengan fitur pengendali aliran. Data rusak dalam suatu paket ditentukan menggunakan satu dari dua metoda berikut: parity bits dan Cyclic Redundancy Check (CRC).

Parity bit digunakan dengan transmisi asynchronous sederhana. Error dideteksi dengan menambahkan sebuah bit extra yang disebut bit parity, di setiap ujung frame. Bit tambahan ini menjamin bahwa jumlah bit 1 yang ganjil dan yang genap dikirim di setiap transmisi. Pemeriksaan error dilakukan dengan menambahkan jumlah bit 1 kedalam frame. Jika jumlahnya tidak ganjil (atau tidak genap jika dipakai parity genap) maka dipastikan terjadi suatu error.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar